Pengkajian Keperawatan pada Lansia, Definisi, Faktor, Kajiannya

Pengkajian Keperawatan pada Lansia

Pengkajian keperawatan pada lansia adalah tahap pertama dari proses keperawatan. Tahap ini adalah tahap penting dalam rangkaian proses keperawatan.

Pada tahap pengkajian akan didapatkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan masalah keperawatan pada lansia. Keberhasilan dalam melakukan pengkajian keperawatan merupakan hal penting untuk tahapan proses keperawatan selanjutnya.

Bacaan Lainnya

Definisi Pengkajian Keperawatan Lansia

Pengkajian keperawatan pada lansia adalah suatu tindakan peninjauan situasi lansia untuk memperoleh data dengan maksud menegaskan situasi penyakit, diagnosis masalah, penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan lansia.

Data yang dikumpulkan mencakup data subyektif dan data obyektif meliputi data bio, psiko, sosial, dan spiritual, data yang berhubungan dengan masalah lansia serta data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang berhubungan dengan masalah kesehatan lansia seperti data tentang keluarga dan lingkungan yang ada.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengkajian Pada Lansia

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam proses pengkajian pada lansia, antara lain:

  • Interelasi (saling keterkaitan) antara aspek fisik dan psikososial: terjadi penurunan kemampuan mekanisme terhadap stres, masalah psikis meningkat dan terjadi perubahan pada fisik lansia.
  • Adanya penyakit dan ketidakmampuan status fungsional.
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengkajian, yaitu: ruang yang adekuat, kebisingan minimal, suhu cukup hangat, hindari cahaya langsung, posisi duduk yang nyaman, dekat dengan kamar mandi, privasi yang mutlak, bersikap sabar, relaks, tidak tergesa-gesa, beri kesempatan pada lansia untuk berpikir, waspada tanda-tanda keletihan.

Data Perubahan Fisik, Psikologis, Sosial Ekonomi dan Spiritual

Pertanyaannya kemudian, data apa yang bisa dikaji? Berikut garis besar pertanyaanya:

1. Perubahan Fisik

Pengumpulan data dengan wawancara dapat dilakukan dengan memperhatikan sebagai berikut.

  • Pandangan lanjut usia tentang kesehatan.
  • Kegiatan yang mampu di lakukan lansia.
  • Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri.
  • Kekuatan fisik lanjut usia: otot, sendi, penglihatan, dan pendengaran.
  • Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK.
  • Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam lansia.
  • Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang dirasakan sangat bermakna.
  • Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum obat.

Pengumpulaan data dengan pemeriksaan fisik:

Pemeriksanaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpilasi, perkusi, dan auskultasi untuk mengetahui perubahan sistem tubuh.

  • Pengkajian sistem persyarafan: kesimetrisan raut wajah, tingkat kesadaran adanya perubahan-perubahan dari otak, kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau melemah.
  • Mata: pergerakan mata, kejelasan melihat, dan ada tidaknya katarak. Pupil: kesamaan, dilatasi, ketajaman penglihatan menurun karena proses pemenuaan.
  • Ketajaman pendengaran: apakah menggunakan alat bantu dengar, tinnitus, serumen telinga bagian luar, kalau ada serumen jangan di bersihkan, apakah ada rasa sakit atau nyeri ditelinga.
  • Sistem kardiovaskuler: sirkulasi perifer (warna, kehangatan), auskultasi denyut nadi apical, periksa adanya pembengkakan vena jugularis, apakah ada keluhan pusing, edema.
  • Sistem gastrointestinal: status gizi (pemasukan diet, anoreksia, mual, muntah, kesulitan mengunyah dan menelan), keadaan gigi, rahang dan rongga mulut, auskultasi bising usus, palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon, apakah ada konstipasi (sembelit), diare, dan inkontinensia alvi.
  • Sistem genitourinarius: warna dan bau urine, distensi kandung kemih, inkontinensia (tidak dapat menahan buang air kecil), frekuensi, tekanan, desakan, pemasukan dan pengeluaran cairan. Rasa sakit saat buang air kecil, kurang minat untuk melaksanakan hubungan seks, adanya kecacatan sosial yang mengarah ke aktivitas seksual.
  • Sistem kulit/integumen: kulit (temperatur, tingkat kelembaban), keutuhan luka, luka terbuka, robekan, perubahan pigmen, adanya jaringan parut, keadaan kuku, keadaan rambut, apakah ada gangguan-gangguan umum.
  • Sistem muskuloskeletal: kaku sendi, pengecilan otot, mengecilnya tendon, gerakan sendi yang tidak adekuat, bergerak dengan atau tanpa bantuan/peralatan, keterbatasan gerak, kekuatan otot, kemampuan melangkah atau berjalan, kelumpuhan dan bungkuk.

2. Perubahan psikologis

  • Bagaimana sikap lansia terhadap proses penuaan?
  • Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak?
  • Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan?
  • Bagaimana mengatasi stres yang di alami?
  • Apakah mudah dalam menyesuaikan diri?
  • Apakah lansia sering mengalami kegagalan?
  • Apakah harapan pada saat ini dan akan datang?
  • Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir, alam perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah?

3. Perubahan sosial ekonomi

  • Darimana sumber keuangan lansia?
  • Apa saja kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang?
  • Dengan siapa dia tinggal?
  • Kegiatan organisasi apa yang diikuti lansia?
  • Bagaimana pandangan lansia terhadap lingkungannya?
  • Seberapa sering lansia berhubungan dengan orang lain di luar rumah?
  • Siapa saja yang bisa mengunjungi?
  • Seberapa besar ketergantungannya?
  • Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginan dengan fasilitas yang ada?

4. Perubahan spiritual

  • Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya?
  • Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan, misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir miskin?
  • Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah apakah dengan berdoa?
  • Apakah lansia terlihat tabah dan tawakal?

Pelajari Juga: Materi Konsep Keperawatan Gerontik, Fokus, Tujuan dan Fungsinya

Penutup

Demikian penjabaran materi pengkajian keperawatan pada lansia dengan memperhatikan situasi lansia untuk memperoleh data untuk menegaskan situasi penyakit, diagnosis masalah, penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan lansia.

Referensi: Kholifah Nur S. 2016. Bahan Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan: BPPSDM.

5/5 – (3 votes)

Yuk, Kami juga Ada di Google News, KLIK DISINI!

DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *